Apa itu Overclock? Definisi Overclock?
Kata Overclock atau juga di sebut dengan OC pasti tidak asing lagi di telinga para pecinta komputer, Bahasa overclock disusun dari dua kata yaitu over dan clock yang artinya
melakukan setup mainboard clock bagi processor maupun sebuah VGA. Kata
overclock dikonotasikan dengan membuat computer lebih cepat.
Entah kapan dimulai para hobbiest melakukan overclock. Diperkirakan
overclock sudah dimulai pada tahun 1985. Kalau tidak salah, computer
pertama yang dijual yaitu jenis PC XT dengan processor tipe Intel (8088)
dan dibuat lebih cepat bekerja dengan procesor dari NEC V20. Maklum
kecepatan pada computer PC XT dahulu luar biasa lambatnya.
Jangankan
kata sistem Linux atau Windows. Yang kita kenal saat itu hanyalah PC-DOS
IBM sebagai sistem operasi sebuah computer. DOS hanyalah berbentuk
disket sudah dapat dijadikan storage pada computer termasuk sistem
operasi.
Pada tahun itu tidak banyak orang mengenal tentang harddisk
ataupun memory seperti jenis. Hardware masih sangat mahal dan sederhana.
Bahkan tidak pernah terdengar kata giga seperti sekarang ini. Memory
masih dalam hitungan Kilobyte, harddisk pertama berukuran sangat besar
dengan beberapa puluh megabyte
Overclock mulai dilakukan ketika processor 486 DX dan Pentium Klasik
pertama. Tetapi memacu processor hanya dapat dilakukan dengan jumper
pada mainboard. Misalnya Pentium 166Mhz dijumper menjadi kecepatan
200Mhz, sedikit sekali perbedaan antara 166Mhz dan 200Mhz. Tetapi cukup
lumayan untuk kecepatan pada tahun ini.
Ramainya overclocker dimulai pada 1997 ketika Intel mengeluarkan
processor jenis Celeron berkecepatan 300Mhz dengan jenis slot 1 dan
ramai ramai dipacu menjadi 450Mhz. Saat itulah muncul para overclocker
yang mulai memacu processor sampai batas terakhir.
Perusahaan Taiwan saat itu sudah menguasai dibidang hardware membuat
mainboard dengan option yang dapat disetup oleh pemakai. Munculnya Abit
dengan mainboard untuk setup via BIOS dan mainboard jumperless. Abit
pertama mengumumkan mainboard dengan jumper minimal dan pemakai dapat
melakukan setup pada BIOS untuk kecepatan processor.
APAKAH SEBENARNYA TUJUAN OVERCLOCK?
Tujuan utama melakukan overclock adalah memacu sebuah processor VGA dan CPU agar lebih cepat bekerja.
Tetapi saat ini untuk dengan teknologi yang ada, memungkinkan seseorang
memiliki kemudahan membuat computer dengan overclock. Misalnya
seseorang ingin memacu computer lebih cepat bekerja dengan processor
yang lebih murah untuk menyamai computer yang memiliki processor lebih
cepat dan mahal. Misalnya mengunakan processor seharga 1 juta tetapi
mampu memiliki kecepatan yang hampir atau melebihi computer dengan
procesor lebih mahal
Ada juga tujuan khusus yang menjadi trend setelah tahun 2000. Misalnya
untuk aplikasi game. Dengan melakukan overclock , sebuah computer akan
lebih cepat dan lebih nyaman dinikmati. Dengan overclock semua perangkat
akan meningkat. Fungsi yang terakhir inilah tujuan paling umum
digunakan. Karena tersedianya perangkat tambahan hampir semuanya
tersedia, serta didukung oleh perusahaan mainboard untuk memasukan
sistem overclock pada BIOS. Sayangnya, ketika itu belum semua
perkembangan telah sempurna. Karena masih terbatasnya perangkat seperti
memory, mainboard dan heatsink yang tidak selengkap sekarang ini.
BAGAIMANA MELAKUKAN OVERCLOCK?
Melakukan overclock sebenarnya melakukan setup kecepatan clock CPU pada
BIOS. Bila processor dengan kecepatan 1.6Ghz dengan bus 100Mhz, artinya
processor bekerja pada kecepatan 16X100Mhz akan menghasilkan kecepatan
processor 1600Mhz atau 1.6GHz. Dengan merubah bus pada option BIOS
misalnya dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer akan bekerja dengan
kecepatan 2.1GHZ atau 16X133Mhz dengan hasil 2.1Ghz atau 2.128Mhz.
Apakah sedemikian mudah melakukan overclock. Betul, hanya dengan cara
inilah computer dapat dipacu dan sedemikian mudahnya seseorang melakukan
overclocking.
BERAPA MAHAL DARI BIAYA OVERCLOCK?
Biaya overclock bisa bervariasi. Bila anda melakukan overclock sebuah
computer yang tidak terlalu tinggi, misalnya dengan mempercepat laju
processor menjadi 10% atau 20% lebih cepat. Mungkin anda tidak
memerlukan biaya tambahan. Perubahan hanya dilakukan pada
BIOS saja.
Contoh anda mengunakan procesor 1.6Ghz, lalu memacu menjadi 2.1Ghz.
Dengan heatsink standard, pada kecepatan tersebut masih diposisikan aman
bagi computer dan dapat dilakukan dengan mudah.
Tetapi bila dilakukan overclock cukup tinggi, misalnya diatas 25%,
umumnya akan muncul kendala terjadi pada panas processor. Karena disain
heatsink standard sebagai pendingin processor dibuat terbatas untuk
kecepatan tertentu. Kendala pada panas processor dapat diperbaiki dengan
menganti heatsink non standard. Dengan heatsink non standard maka
processor terhindar dari hang atau malfunction karena terlalu panas
bekerja. Atau dibantu pada sirkulasi udara didalam untuk memperbaiki
sistem pendingin computer.
Kenapa panas menjadi momok dari kegiatan overclock. Dengan peningkatan kecepatan, dampak akan membuat processor menjadi panas.
Lalu dimana tingkat kemahalan dari kegiatan overclock. Bila anda
melakukan overclock pada processor saja, tanpa memperbaiki perangkat
lainnya. Hal ini dapat dikatakan murah. Tetapi bila anda berkeinginan
mengoptimalkan seluruh perangkat yang ada, termasuk memory, mainboard
premium, VGA top-end, power supply, pendingin bahkan case yang khusus di
disain untuk overclocking. Disitulah nilai mahal yang harus
disediakan. Karena perangkat khusus yang disediakan memang memiliki
kelebihan tersendiri.
Memiliki sebuah computer dengan tingkat hardware paling optimal hampir
sama seperti membeli sebuah PC dengan harga 2 buah PC. Contoh saja,
dahulu ada seorang pemula menginginkan pendingin yang baik bagi computer
karena telah dioverclock. Untuk menghemat dia membeli fan berkecepatan
7.200RPM 80mm akan lebih murah dibandingkan membeli heatsink bagus
tetapi lebih mahal. Beberapa hari kemudian, dia kembali menganti
heatsink 7.200RPM dengan heatsink baru. Dikatakan , ketika fan
dipasangkan didalam case ternyata malah membuat seluruh meja kerjanya
ikut bergetar.
APA YANG PERLU DI LAKUKAN UNTUK MELAKUKAN OVERCLOCK?
Mudah untuk membuat processor agar dapat dioverclock, tetapi dampaknya
cukup luas bagi hardware lain. Bila berbicara pada computer yang ada
saat ini, melakukan overclock akan berdampak bagi hardware seperti
sistem I/O, VGA dan lainnya.
Mengoverclock sebuah processor beberapa MHz juga akan memacu kinerja
bagian lain seperti memory, PCIe, PCI dan
AGP clock. Artinya bila
procesor dengan kecepatan bus 100MHz dipacu menjadi 120MHz (20%), maka
kecepatan clock hardware lain juga meningkat. Demikian juga kecepatan
memory akan dipacu mengikuti kecepatan processor yaitu sekitar
20%.
Banyak kesalahan terjadi bagi pemula karena tidak terlalu mengenal
perhitungan, kemampuan serta batasan dari hardware. Untuk itu kita bagi
dari masing masing hardware yang terkait satu sama lain karena secara
langsung akan terkena dampak ketika processor dipacu diatas standard.
DENGAN MEMACU OVERCLOCK PADA PROCESSOR TERDAPAT 3 HAL PENTING.
1. Processor memiliki batas kecepatan tertentu, semakin tinggi maka
semakin panas dan tidak stabil. Menghadapi panas hanya dapat dihadapi
dengan sistem pendingin yang baik. Menganti pendingin jenis tertentu
akan menjaga keberhasilan ketika melakukan overclock.
2. Semakin tinggi multiplier sebuah processor akan semakin tidak stabil.
Umumnya mereka yang ingin melakukan overclock mengambil inisiatif
dengan jalan membeli processor bermultiplier rendah. Dengan multiplier
rendah, maka kecepatan processor memiliki persentas lebih tinggi plus
lebih murah. Misalnya anda mengunakan processor 2.4Ghz dengan multiplier
12 X 200Mhz akan mudah dipacu menjadi 3Gz dengan bus 250Mhz dann
terjadi peningkatan 25%. Dibandingkan anda mengunakan processor 3GHz
dengan bus 200Mhz dan multiplier 15 X 200Mhz yang mengharuskan bekerja
pada 3.75Ghz dengan bus 250Mhz akan sulit untuk stabil bekerja
3. Daya power untuk processor. Kita mengenal dengan overvoltage. Dengan
menambahkan voltage bagi processor akan menjaga kestabilan computer.
Bila overclock dilakukan pada batas wajar, overvoltage jarang dilakukan.
Tetapi pada overclock yang cukup extreme, overvoltage umumnya menjadi
pilihan terakhir yang diambil. Dampaknya kembali kepada point pertama
yaitu semakin panasnya processor. Mengapa overvoltage dilakukan. Semakin
cepat processor bekerja, semakin besar daya atau power yang
dibutuhkan. Dengan menambah supply power bagi processor dengan
peningkatan voltage atau overvoltage akan memberikan power yang cukup
ketika processor bekerja diatas kecepatan standard. Untuk meningkatkan
daya bagi procesor, pada BIOS setup terdapat option Vcore. Angka Vcore
inilah yang dimainkan agar processor menjadi lebih stabil
DAMPAK PADA CHIP-SET DAN KESTABILAN HARDWARE LAIN.
Setelah membahas kendala overclock processor, kita kembali melihat dasar
dari bus clock pada sistem computer. Melihat dari bagian mainboard,
terdapat pembagian kecepatan yang sama agar sinkron bekerja dari tiap
tiap hardware.
Melihat pembagian bus tersebut anda dapat menganalisa. Bila sebuah
computer dengan kecepatan processor 100Mhz pada bus external, lalu
dipacu menjadi 120Mhz. Dampaknya perhitungan clock pada device PCIe, AGP
dan ISA bus juga meningkat 20% lebih cepat. Contoh saja bila sebuah
VGA AGP dengan bus 66Mhz, dengan kecepatan chip-set yang dipacu 20%
saja akan memaksa VGA bekerja pada kecepatan 80Mhz. Artinya akan sulit
membuat VGA tetap stabil ketika memainkan game. Atau anda mengunakan
harddisk jenis SATA yang sensitif terhadap perubahan, ketika melakukan
overclock bisa saja menyebabkan kegagalan harddisk bekerja.
Sebelum perusahaan mainboard membuat option pengunci PCIe/AGP dan PCI,
cara paling mudah adalah mencari titik aman pada clock internal. Ketika
seseorang melakukan overclock, 20% mungkin malah membuat hardware tidak
stabil. Tetapi meningkatkan kecepatan pada overclock 30% malah
hardware berjalan normal. Titik 30% adalah titik aman yang diambil para
overclock. Perhitungan titik aman tersebut berbeda beda baik pada
jenis procesor yang ada.
Kendala pada peningkatan kecepatan bagi chip-set dengan overclock, saat
ini bukanlah sebuah masalah. Beberapa perusahaan mainboard telah
mendisain agar computer bekerja lebih stabil dengan penambahan option
baru untuk pengunci dari clock hardware.
Option ini berfungsi sebagai
pengunci agar clock dari hardware lain tidak ikut naik mengikuti
kecepatan clock processor. Ketika processor bekerja pada kecepatan non
standard, maka ketiga bagian tersebut akan tetap sama bekerja seperti
kecepatan standard.
PERSIAPAN DAN TAHAPAN OVERCLOCK.
Karena overclock adalah kegiatan trial and error atau coba coba. Tahap
paling awal adalah anda harus mengetahui dimana tempat untuk melakukan
reset BIOS bila computer terkunci ketika dilakukan overcloking. Bila
BIOS tidak dapat melakukan boot secara normal, maka pengembalin agar
mainboard dapat berkerja kembali dengan melakukan reset BIOS pada untuk
mengembalikan BIOS diposisi default.
Hal lain adalah kesabaran. Coba melakukan peningkatan kecepatan
processor secara tahap demi tahap. Melakukan peningkatan secara
berlebihan hanya akan mengacaukan analisa anda. Melakukan overclock
dengan perlahan akan lebih mudah berhasil, dan menganalisa sesaat apakah
computer sudah dapat bekerja dengan baik. Dan coba nikmati beberapa
aplikasi apakah semua sudah berjalan normal sebelum meningkatkan
kecepatan processor lebih tinggi lagi.
Bila terjadi kegagalan misalkan computer mengalami hang, blue screen
atau gagal menjalankan aplikasi tertentu. Kembalilah menganalisa pada
bagian hardware. Dan mencari dibagian manakah yang membuat computer
gagal dilakukan overclock.
BEBERAPA BAGIAN YANG SERING MENYEBABKAN KEGAGALAN KARENA OVERCLOCK.
1. Memory umumnya paling dominan. Ketika overclock terjadi, bagian memory harus mengimbangi kecepatan processor.
2. Panas yang berlebihan terjadi pada processor bila mengunakan heatsink standard
3. Kekurangan daya pada processor karena mainboard atau power supply yang tidak memadai
4. Kemampuan mainboard yang tidak menunjang, atau tidak di disain untuk overclocking
5. Kemampuan perangkat hardware lain tidak mampu bekerja pada kecepatan overclock
BAGIAN YANG PALING PENTING PADA OVERCLOCK ADALAH MEMORY DAN POWER SUPPLY.
Beberapa tahun lalu anda pasti pernah mengenal memory jenis SDRAM dengan
kecepatan PC100, PC133 dan PC150. Saat ini perkembangan kecepatan
memory DDR dibagi dengan PC2100, PC2600 dan PC3200. Dan jenis DDR2 juga
dibagi lagi menjadi PC4300, PC5400 dan selanjutnya. Dan terakhir
teknologi dual channel agar memory memberikan bandwidth lebih besar
dengan 2 buah modul memory yang harus dipasang bersama sama.
Kita ambil contoh Pentium III dengan kecepatan 500Mhz bus 100Mhz. Untuk
mengoverclock menjadi 667Mhz maka computer harus dilakukan setup dengan
bus 133Mhz. Dan memory dari standard PC66/PC100 harus diganti dengan
PC133 dan PC150
Bila anda mengunakan jenis Pentium 4 1.6Ghz dengan memory DDR dan bus
100Mhz maka computer cukup mengunakan PC2100. Tetapi dengan kecepatan
overclock dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer idealnya mengunakan
memory berkecepatan PC2700/DDR333.
Pilihan dari kecepatan memory sebenarnya bukan masalah ketika
mengoverclock processor. Hanya untuk mengoptimalkan kinerja computer,
diperlukan sebuah kemampuan memory juga. Bila tujuan overclock untuk
memaksimalkan seluruh kinerja sebuah computer maka kecepatan memory
menjadi adalah hal yang mutlak .
Sebagai contoh, mengunakan processor berkecepatan 200Mhz dengan dual
channel memory untuk optimalnya memiliki kinerja pada memory dengan DDR
memory berkecepatan DDR PC3200. Apakah memory berkecepatan PC2700 atau
PC2100 tidak dapat digunakan. Jawabannya : tetap dapat digunakan.
Beberapa mainboard saat ini sudah memasukan option multiplier atau
pembagian bagi kecepatan memory dengan processor. Dengan menurunkan
kecepatan multiplier memory maka computer dapat mengunakan kecepatan
memory lebih rendah
Dampak menurunkan multiplier memory tentu bertentangan dengan tujuan
overclock. Disatu sisi kecepatan processor meningkat, disisi lain yaitu
kecepatan memory menjadi menurun. Apakah yang terjadi jika kecepatan
memory diturunkan. Tentu bagian memory hanya menghasilkan bandwidth
lebih rendah atau memiliki kecepatan tranfer lebih rendah karena
rendahnya clock yang dikurangi. Pada sisi processor atau CPU sedang
bekerja cepat, disisi memory malahan terjadi kelambatan pada tranfer
data antara processor ke memory. Hasilnya tentu menjadikan performa
computer sedikit lebih rendah
Pemakaian multiplier memory hanya berguna bila memory tidak sanggup
bekerja terlalu tinggi ketika processor dilakukan overclock. Sebagai
contoh anda mengunakan jenis DDR PC3200 jenis standard yang ada
dipasaran. Dengan peningkatan kinerja processor dengan overclock,
umumnya terjadi kegagalan pada memory. Karena memory tidak mampu bekerja
diluar batas kecepatan standard. Pilihannya adalah menurunkan
kecepatan multiplier 1 step dari kecepatan yang ada.
Sebagai contoh pada gambar dibawah ini. Dengan kecepatan processor
berFSB 200Mhz maka kecepatan memory standard akan dipacu pada 200Mhz X 2
= DDR400 atau sama dengan kecepatan PC3200. Melakukan overclock
processor 10% saja dari kecepatan standard processor maka dibutuhkan
kecepatan memory pada kecepatan DDR440. Bila memory tidak mampu bekerja
pada kecepatan DDR440, pilihannya dengan menurunkan kecepatan
multiplier 1 step dibawahnya. Sehingga memory akan bekerja pada
kecepatan 365Mhz atau hampir sama seperti kecepatan PC2700. Karena
memory memiliki kecepatan DDR400, dengan kecepatan 365Mhz masih dapat
diterima atau dibawah kecepatan standard memory.
KEINGINAN YANG UMUMNYA HENDAK DI CAPAI OLEH PARA GAMER.
Keinginan seseorang memiliki computer lebih cepat tidak lepas dari
hardware pendukung yang ada. Saat ini sudah banyak memory jenis premium
dipasarkan. Pilihan mengunakan memory jenis Premium memang tidak mudah.
Selain lebih mahal, memory dengan performa lebih tinggi dibandingkan
memory standard memiliki keistimewaan tersendir.
Kami sempat menanyakan pada sebuah produsen memory terbesar saat ini.
Mengapa dibuat memory jenis premium (untuk overclock) dan standard.
Jawaban dari mereka sederhana.
CHIP MEMORY DI BUAT DENGAN BEBERAPA MODEL :
Pertama adalah memory standard yang banyak dijual dipasaran. Memory
standard ditujukan pada end user. Umumnya chip memory standard dijual
lebih murah dan dirakit kembali menjadi memory module. Atau sudah
dirakit menjadi memory module dan dijual ke perusahan computer untuk
digunakan pada computer branded. Jenis memory standard diproduksi masal
dalam jumlah banyak sehingga biaya produksi lebih murah.
Jenis kedua adalah memory yang dijual khusus. Biasanya memory yang
dijual khusus diperuntukan bagi perusahaan memory ternama. Perusahaan
dengan merek memory tertentu memproduksi module memory dan diberikan
label merek dari perusahaan pembuat module memory. Umumnya memory dengan
merek tertentu sudah memiliki jaminan terhadap kompatibel diberbagai
hardware. Jadi yang ditekankan adalah kompatible pada hardware yang ada
dipasaran
Ketiga adalah memory berdasarkan pesanan untuk jenis Premium. Perusahaan
pembuat memory hanya membuat memory jenis Premium yang dipesanan dari
perusahaan OEM/merek perusahaan memory tertentu dalam jumlah besar.
Karena dibuat berdasarkan pesanan, walaupun memilik jumlah besar tetapi
tetap mahal karena memiliki kualitas. Memory Premium memang dibuat
dengan biaya ebih mahal. Selain memiliki daya tahan lebih tinggi,
kemampuan memory Premium tidak akan pernah didapat pada memory standard
dan hampir tidak pernah dijual langsung oleh pembuat memory itu
sendiri. Kriteria dari memory Premium memang lepas dari kebutuhan
memory standard. Biasanya dipasarkan dengan tingkat latency rendah,
atau memiliki kemampuan bekerja pada clock tinggi. Khusus bagi para
gamer, lebih memilih memory jenis premium. Jenis memory premium umumnya
memiliki ketahanan lebih tinggi.
Manfaat ganda juga didapat dengan memory premium. Saat ini ada 2 pilihan
antara memory premium ber-latency rendah dengan ketahanan clock
standard dan memory premium yang mampu bertahan pada kecepatan clock
tinggi tetapi berlatency tinggi.
Untuk mengunakan memory dengan kemampuan clock tinggi, lebih ideal
digunakan pada overclock. Tetapi memiliki kelemahan dengan latency
tinggi misalnya dinamai dengan PC4400 berlatency 2.5-3-3-6, sehingga
computer terlihat kurang responsif. Tetapi pada memory yang memang lebih
mampu bertahan pada clock tinggi dan mampu menerima voltage diatas
standard (kami sebut VDIMM). Pilihan ini memang harus diambil, karena
hanya jenis memory khusus inilah yang mampu mengimbangi kebutuhan
tranfer data antara memory dengan processor.
Kebalikannya adalah memory premium ber-latency rendah. Memory jenis ini
memiliki fungsi ganda. Bila menginginkan sebuah computer dengan
overclok tidak terlalu tinggi disarankan tetap mengunakan memory
ber-latency rendah misalnya 2-2-2-6. Computer terlihat lebih responsif,
karena memory begitu cepat bekerja dibandingkan memory dengan clock
tinggi dan memiliki latency tinggi. Disamping efek respon yang baik
pada memory ber-latency rendah, pemakaian overclock masih dimungkinkan
asalkan tidak melebihi batas dari kemampuan maksimum memory. Dengan
memainkan latency lebih tinggi pada memory ber-latency rendah, masih
memungkinkan memory bekerja pada clock yang lebih besar. Misalnya
PC3200 dengan latency 2-2-2-5 pada kecepatan 200Mhz, masih mampu
bekerja pada 250Mhz dengan latency 3-3-3-6. Pilihannya terletak pada
sipemakai, apakah membutuhkan ketahanan memory pada tingkat clock
tinggi atau ingin mempertahankan kemampuan memory agar lebih responsif
bekerja.
KENYAMANAN OVERCLOCK DENGAN POWER SUPPLY BERMUTU (KELAS PREMIUM)
Terakhir adalah kemampuan dari power supply. Power supply premium
memiliki tingkat efisiensi tinggi serta proteksi baik sebagai fungsinya
sebagai power supply maupun keamanan bagi perangkat computer.
Power supply premium memiliki beberapa fitur seperti overvoltage,
overload, short protection dan sebagainya. Sistem proteksi pada output
voltage sangat penting. Ketika power supply mengalami kelebihan beban,
umumnya voltage output akan meningkat. Pada posisi membahayakan, maka
power supply akan mematikan dirinya agar menjaga perangkat yang ada
tidak mengalami overvoltage.
Sistem proteksi ini dibutuhkan bagi para overclock agar harta didalam
computer aman. Bila anda pernah menemukan sebuah mainboard dan procesor
terbakar karena power supply terus saja memberikan supply daya ke
computer. Itu adalah salah satu dampak dari kelemahan sistem power yang
digunakan.
Hal tersebut mungkin jarang terjadi pada pemakaian power supply kelas
premium. Tentunya akan konyol bila seseorang mengunakan power supply
standard seharga 300 ribu, tetapi dipasangkan pada seperangkat hardware
yang harganya diatas 10 juta rupiah.
Tetapi bagian terpenting adalah tingkat power efisiensi. Pada power
supply dikenal dengan power efficiency / efisiensi power (power factor)
sebagai perbandingan input dan output. Input adalah daya yang
dibutuhkan oleh power supply dari sumber listrik, sedangkan output
adalah daya DC yang dikeluarkan oleh power supply dari beban sebuah
computer.
Apakah arti dari power effisien itu. power effisien adalah perbandingan
antara pemakaian input dengan hasil output yang dihasilkan. Bila sebuah
power supply memiliki power ratio 50%, artinya 50% power output
dihasilkan dari 100% input. Sebagai contoh, sebuah power supply dengan
daya 300W dengan ratio 50% maka maksimum output yang dihasilkan adalah
150W.
Saat ini sudah banyak produsen power supply jenis premium. Power supply
jenis premium umumnya memiliki tingkat power effisien sampai 65-85%.
Artinya daya yang dikeluarkan lebih efisien dibandingkan sebuah power
supply standard. Dengan label 400W dan power efisien 75%, artinya output
power yang dapat diberikan ke perangkat hardware mencapai tingkat
maksimal 300W DC dengan kebutuhan daya listrik 400W AC. Dengan melakukan
overcloking baik VGA maupun Processor, kebutuhan daya akan meningkat.
Ada baiknya anda melihat kembali berapa kemampuan power supply terhadap
beban hardware. Menyediakan power supply standard dan tingkat power
effisien rendah hanya akan memboroskan daya listrik dan mengacaukan
analisa anda ketika melakukan overclock
Dengan artikel diatas, diharapkan pembaca sudah mengenal lebih jauh
tentang hardware khususnya untuk pemakaian overclocking. Diharapkan juga
anda tidak menganggap bahwa overclock adalah sebuah kegiatan gila yang
beresiko. Siapapun dapat membuat sebuah computer lebih cepat dari
standard. Overclock bukanlah kegiatan untuk merusak hardware, tetapi
hanya meningkatkan performa computer agar bekerja lebih baik.
Overclock tidak hanya bertujuan untuk membeli processor murah untuk
menghasilkan kecepatan yang sama dengan processor yang lebih cepat dan
mahal. Tetapi memaksimalkan perangkat seluruh harware yang ada, untuk
bekerja semaksimal mungkin. Dampaknya, sebuah computer impian anda yang
lebih nyaman, lebih cepat, dan lebih responsif agar dapat dinikmati